label

Sabtu

Tugas Perkembangan (analisis perkembangan anak usia 3 dan 5 th)

Biodata :
Nama  Lengkap : Raisya Suryadi
Nama panggilan : Bebe
Tempat, tanggal lahir : Karawang, 24 November 2014
Nama orang tua : Ibu : RA Siti Varida
          Ayah : Suryadi

Analisa perkembangan fisik dan fisiologis :

Berat badan

Pada saat lahir subjek  memiliki berat badan 2.5 kg dan panjang 48 cm yang termasuk berat dan panjang rata-rata bayi ketika lahir. Ketika berumur 3 tahun berat badan subjek mencapai 15 kg pertambahan berat badan yang cukup cepat ini dipengaruhi oleh faktor genetik dari sang ibu yang mempunyai badan sedikit gemuk dan asupan makanan yang banyak. Dan sekarang subjek berumur 5 tahun kurang beberapa bulan beratnya sudah mencapai 22 kg. Namun demikian berat badan subjek masih dapat dikatakan normal karena tinggi badan nya juga seimbang. Penambahan berat badan ini sekali lagi dipicu oleh nafsu makan yang sangat tinggi. Meskipun subjek sudah makan berat seperti nasi dan lauknya, ia masih minta jajan jika ada jajanan yang disukainya.

Penampilan bayi

Penampilan bayi pada subjek sudah mulai tampak menghilang, karena faktor usia yang sudah beranjak menuju fase kanak-kanak. Bahkan karena tubuhnya tinggi besar banyak orang yang menyangka bahwa ia sudah memasuki masa sekolah dasar.

Nafsu makan

Subjek tidak perlu disediakan makanan tertentu sama seperti ketika ia masih bayi. Ia sudah diberikan makanan bahkan jajanan lain yang ia suka. Ini menyebabkan berat badannya semakin bertambah seperti yang sudah dijelaskan di awal. Berbeda dari kebanyakan anak seusianya yang memiliki nasfu makan yang rendah. Subjek termasuk anak dengan nafsu makan yang tinggi.

Durasi tidur

Untuk durasi tidur subjek belum mempunyai pola tidur teratur seperti orang dewasa kendati ia telah mencapai usia  tahun. Terkadang ia masih terbangun pada pukul 2 pagi. Dari penuturan narasumber, subjek sempat mendapatkan pola tidur yang teratur ketika menjalani kegiatan di sekolah PAUD dan pengajian. Namun setelah tidak mengikuti kegiatan tersebut pola tidurnya kembali tidak teratur

Toilet training

Toilet training pada subjek berjalan cukup baik, ketika subjek ingin buang air ia ke kamar kecil sendiri dan kadang minta diantar. Tetapi masih mengompol dan sering dipakaikan popok celana. Penyebab mengompolnya subjek adalah keaktifan ketika bermain seperti berlaraian dan meloncat-loncat.

Handednes 

Preference anak menggunakan tangan kanan, ini terlihat ketika anak bermain lebih sering menggunakan tangan kanan daripada tangan kiri nya. Ayah dan ibunya juga bukanlah orang yang kidal (kekuatan tangannya terletak di tagan kiri).

Perkembangan artistik

Pada usia 5 tahun adalah puncak perkembangan artistik kanak-kanak awal, hal ini juga terjadi pada subjek. Ia mampu menggambar sebuah gambar yang hampir mirip seperti aslinya. Anak sudah mampu menggambar binatang yang is sukai, rumah dan bentuk bentuk yang menurutnya menarik.

PERKEMBANGAN MOTORIK
PADA MASA KANAK-KANAK AWAL

Usia 5 sampai 6 tahun memang merupakan usia akhir dari perkembangan pada masa kanak-kanak awal. Yang juga berlaku pada perkembangan motorik anak, baik motorik kasar maupun motorik halus. Dijelaskan bahwa pada usia 5 tahun perkembangan motorik kasar lebih maju daripada motorik halus. Hal ini juga kami temukan pada subjek observasi, perkembangan subjek pada motorik kasar sangatlah pesat dan menjadikan ia seorang anak yang hyperaktif. Eksplorasi adventure sang anak sangatlah besar berlari seperti mengejar orang jahat, meloncat ke kasur yang cukup tinggi dan mengendarai sepeda roda tiganya dijalan turunan yang sebenarnya beresiko jatuh, ia juga bisa memerankan dirinya menjadi tokoh kartun favoritnya Elsa dalam serial kartun Frozen. Subjek tidak cepat lelah namun cepat bosan jika permainannya tidak disukainya.

     Pada motorik halusnya juga mulai mengalami perkembangan meski tidak seperti pada motorik kasarnya. Seperti koordinasi mata dan tangannya sudah optimal, ini terlihat ketika subjek bermain puzzle dan mulai merangkai gambar-gambar pada urutan puzzle tersebut. Anak juga sudah mampu menggambar dan mewarnai. Anak pun sudah mengenali warna dan angka, jika diminta menunjukan warna merah, anak akan menunjuk warna merah dengan benar, dan jika menunjuk angka 8, ia akan menunjuk angka 8 dengan benar.

Analisa perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal
Teori kognitif piaget

Biodata :
Nama  Lengkap : Raisya Suryadi
Nama panggilan : Bebe
Tempat, tanggal lahir : Karawang, 24 November 2014

Pada anak usia menjelang 5 tahun

Menurut piaget subjek tengah yang berumur menjelang 5 tahun berada pada tahap praoperasional yang terdiri dari subtahap 1 dan subtahap 2. Pada subtahap 1 dijelaskan anak sudah mampu membayangkan objek-objek yang tidak terlihat, yang kami amati dari observasi kemarin adalah anak memang sudah pada tahap ini, terlihat ketika kami mengajaknya untuk bermain boneka dan dia mengambil boneka elsa yang awal nya tidak ada di tempat kami bermain dan ia mengambilnya di kamar setelah kami meminta untuk ia mengambilkan boneka itu.

Pada saat bermain dengan salah satu anggota kelompok kami subjek menunjukan ciri khas dari sub tahap 1 yaitu egocentrism yaitu ketidakmampuan untuk membedakan perspektif dirinya dengan orang lain, terlihat ketika bermain dengan 2 boneka dan salah satu boneka di setting pergi lalu boneka yang satu menyembunyikan mainan kemudian boneka yang pergi kembali dan ditanyakan kepada anak apakah boneka yang pergi itu tahu mainannya ada dimana. Meski tidak nampak atensi tinggi ketika bermain, subjek menjawan “tahu, ini ada disini” kenapa tahu “yaa dikasi tahu” ini menunjukan dirinya belum mampu melihat perspektif orang lain dan hanya melihat dari perspektif dirinya sendiri.

Ciri khas lain dari sub tahap 1 adalah animism yaitu keyakinan terhadap benda mati yang memunculkan perilaku seolah-olah benda itu hidup. Ini juga kamu lihat ketika dia memberi nama boneka itu dengan nama esla yang seharusnya elsa pada serial kartun frozen. Ia menjadikan esla sebagai teman bermain masak-masak bermain putri putrian dan esla adalah teman baiknya selain adik sepupunya Rumi, yang akan menjadi objek observasi kami yang kedua.

Biodata :
Nama  Lengkap : Nazanin Rumi Humairah
Nama panggilan : Umi
Nama orang tua : ibu : Nila Adeliana Komalasari
           Ayah : Ahmah Assundawi
Tempat, tanggal lahir : Karawang, 20 april 2016

Pada anak usia 3 tahun

Pada subjek kedua ini yang merupakan adik sepupu dari subjek pertama bebe, nampak lebih sulit karena subjek masih berusia 3 tahun atensi dan kedekatan dengan orang baru sangatlah kurang. Bahkan ketika sudah diajak bermain dari pagi hingga sore hari subjek masih tampak menjauh dari kami. Berbeda dengan subjek pertama ia mudah diajak bermain dan berbicara dengan kami sehingga proses analisa berjalan cukup baik.

Namun ketika salah satu dari kami mengajaknya untuk bermain sama seperti bebe, umi memberikan sedikit atensi dan bisa dibujuk untuk bermain itupun ditemani ayah dan ibunya. Hampir sama dengan permainan boneka sebelumnya dengan 2 boneka dan salah satu boneka di setting pergi lalu boneka yang satu menyembunyikan mainan kemudian boneka yang pergi kembali dan ditanyakan kepada anak apakah boneka yang pergi itu tahu mainannya ada dimana. Meski tidak nampak atensi ketika bermain, subjek menjawab kepada ayahnya “ngga tau” sambil menggelengkan kepala. Hal ini bisa disebabkan karena aspek sosial dari subjek tidak terlalu berkembang dengan baik atau subjek memiliki kepribadian sulit untuk dekat dengan orang yang baru ditemuinya.

Setelah wawancara dengan orang terdekatnya diketahui umi memang agak pasif dibandingkan kakak sepupunya bebe. Ia kadang menjawab kadang pura-pura tidak tahu dari keterangan nya demikian.

Note :
Ada tugas analisi perkembangan lain yaitu ke ade nya temen gua putri yang nama nya rheina, panggilannya rein, tapi ntah file nya hilang kemana.

Pendidikan Agama (Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan?)

     Bahagia sering dihubungkan dengan sukses-sukses duniawi. Orang yang meraih kekayaan, kedudukan tinggi, dan popularitas sering disebut sebagai orang yang berbahagia. Padahal itu hanya kebahagiaan semu dan banyak orang yang  berbahagia secara semu. Tidak sedikit di antara mereka yang sukses duniawi, ternyata hidup menderita, bahkan hingga bunuh diri. Rasa bahagia berhubungan dengan suasana hati, yakni hati yang sehat (qalbun salīm); sedangkan suasana hati hanya bisa diciptakan melalui iman dan mengikuti petunjuk Al-Quran.

A. Menelusuri Konsep dan Karakteristik Agama sebagai Jalan Menuju Tuhan dan Kebahagiaan

   Menurut Al-Alusi bahagia adalah perasaan senang dan gembira karena bisa mencapai keinginan/cita-cita yang dituju dan diimpikan. Pendapat lain menyatakan bahwa bahagia atau kebahagiaan adalah tetap dalam kebaikan, atau masuk ke dalam kesenangan dan kesuksesan.

      Mungkin Anda pernah mendengar, ada teman yang mengatakan, “Saya bahagia sekali karena saya memperoleh nilai bagus dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam.” Ada juga yang mengatakan, “Saya bahagia karena mendapatkan beasiswa”; “Saya bahagia bisa berkenalan dengan Anda”; “Saya bahagia bisa meneruskan kuliah ke luar negeri dengan beasiswa”; atau “Saya bahagia karena bisa menyelesaikan kuliah S1 tepat waktu dengan nilai amat baik.” Kalau Anda bertanya kepada teman Anda, misalnya, apa tujuan hidup? Ia akan menjawab bahwa tujuan hidup adalah sa’ādah di dunia dan sa’ādah di akhirat, bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. 

     Berbeda dengan konsep di atas, Ibnul Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa kebahagiaan itu adalah perasaan senang dan tenteram karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Hati yang sehat dan berfungsi dengan baik bisa berhubungan dengan Tuhan pemilik kebahagiaan. Pemilik kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan, kemuliaan, ilmu, dan hikmah adalah Allah. Kebahagiaan dapat diraih kalau dekat dengan pemilik kebahagiaan itu sendiri yaitu Allah Swt. 
Dalam kitab Mīzānul ‘Amal, Al-Ghazali menyebut bahwa as- sa’ādah (bahagia) terbagi dua, pertama bahagia hakiki; dan kedua, bahagia majasi.

 • Bahagia hakiki adalah kebahagiaan ukhrawi
   Kebahagiaan ukhrawi akan diperoleh dengan modal iman, ilmu, dan amal. Sedangkan

   • kebahagiaan majasi adalah kebahagiaan duniawi.
  Adapun kebahagiaan duniawi bisa didapat oleh orang yang beriman dan bisa didapat oleh orang yang tidak beriman. Ibnu ‘Athaillah mengatakan, “Allah memberikan harta kepada orang yang dicintai Allah dan kepada orang yang tidak dicintai Allah, tetapi Allah tidak akan memberikan iman kecuali kepada orang yang dicintai-Nya.”

     Jika kita membuka kembali pendapat Ibnul Qayyim al-Jauziyyah bahwa untuk menggapai kebahagiaan itu mengharuskan adanya kondisi hati yang sehat (qalbun salīm), maka yang perlu kita lakukan adalah mengetahui karakteristik hati yang sehat dan cara mengobati hati yang sakit agar hati dapat kembali sehat. Karakteristik hati yang sehat dan cara agar hati selalu sehat adalah sebagai berikut.

1. Hati menerima makanan yang berfungsi sebagai nutrisi dan obat. Adapun makanan yang paling bermanfaat untuk hati adalah makanan “iman”, sedangkan obat yang paling bermanfaat untuk hati adalah Al-Qur'an.

2. Selalu berorientasi ke masa depan dan akhirat. Untuk sukses pada masa depan, kita harus berjuang pada waktu sekarang. Orang yang mau berjuang pada waktu sekarang adalah pemilik masa depan, sedangkan yang tidak mau berjuang pada waktu sekarang menjadi pemilik masa lalu. Nabi Muhammad saw. berkata kepada Abdullah bin Umar r.a. “Hiduplah kamu di muka bumi ini laksana orang asing atau orang yang sedang bepergian dan siapkan dirimu untuk menjadi ahli kubur.” (HR Bukhari). 

3. Tidak pernah lupa dari mengingat Allah (berzikir kepada Allah), tidak berhenti berkhidmat kepada Allah, dan tidak merasa senang dengan selain Allah Swt.

4.Jika sesaat saja lupa kepada Allah segera ia sadar dan kembali mendekat dan berzikir kepada-Nya

5. Jika sudah masuk dalam salat, maka hilanglah semua kebingungan dan kesibukan duniawinya dan segera ia keluar dari dunia sehingga ia mendapatkan ketenangan, kenikmatan, dan kebahagiaan dan berlinanglah air matanya serta bersukalah hatinya. 

6. Perhatian terhadap waktu agar tidak hilang sia-sia melebihi  perhatian kepada manusia lain dan hartanya.

7. Hati yang sehat selalu berorientasi kepada kualitas amal bukan kepada amal semata. Oleh sebab itu, hati selalu ikhlas, mengikuti nasihat, mengikuti sunnah, dan selalu bersikap ihsan.

     Yang perlu kita ketahui berikutnya adalah faktor-faktor yang menyebabkan hati manusia menjadi sakit. Dengan kata lain dapat dikatakan beberapa sebab yang dapat merusak hati manusia. Untuk menjawab persoalan ini, Anda dapat menelusurinya dalam kitab Thibb al-Qulūb, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik. 

      Tidak ada yang merusak manusia kecuali manusia. Sebaliknya, tidak ada yang dapat memperbaiki manusia kecuali manusia yang baik. Bukankah Abu Thalib sulit menghindar dari rongrongan kuffār Quraisy sehingga ia dihalangi mengucapkan dua kalimah syahadat. Seandainya kuffār Quraisy tidak terus-menerus menguntitnya, kemungkinan Abu Thalib tidak akan susah untuk mengucapkan dua kalimah syahadat. 

     Allah menyatakan, “Teman-teman pada hari itu sebagian mereka atas sebagian menjadi musuh kecuali orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Ahzab/33: 67).
Betapa besar pengaruh pergaulan dalam kehidupan seseorang, Anda dapat membaca ayat-ayat yang lain, misalnya: (QS Al-Furqan/25: 27-29), (QS Al-‘Ankabut/29: 25).
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat menyaksikan orang yang baik bisa terbawa jelek karena bergaul dengan teman-temannya yang jelek. Perilaku teman yang jelek itu, misalnya, sering bolos kuliah, sering begadang semalaman, sering bermain ke luar rumah malam-malam, malas mengerjakan tugas-tugas kuliah atau bisa jadi terbawa menggunakan narkoba dan lain-lain. 

2. At-Tamannī (berangan-angan).

    Berangan-angan identik dengan menghayal. Menghayal itu impian tanpa usaha dan ikhtiar, bagaikan lautan tanpa tepi. Angan-angan adalah modal para pecundang dan merugi. Angan-angan adalah mimpi orang-orang yang tidur pada siang hari, setelah bangun baru ia sadar bahwa ia sedang dalam mimpi. Impian bagi orang-orang yang berusaha (ikhtiar) dengan dasar iman dan ilmu adalah cita-cita. 

     Rasulullah bersabda, “Orang yang cerdik adalah orang yang menundukan nafsunya dan beramal untuk bekal setelah kematiannya. Dan orang lemah adalah orang yang keinginannya mengikuti nafsunya dan berangan-angan kosong terhadap Allah Swt.” (HR Ad-Daruqutni).

3. Menggantungkan diri kepada selain Allah 

     Menggantungkan diri kepada selain Allah adalah perkara yang paling merusak hati manusia. Tidak ada sesuatu yang lebih merusak hati manusia melebihi ’menggantungkan diri kepada selain Allah’. Dalam QS Maryam Allah berfirman, ”Mereka menjadikan ilah selain Allah agar mereka memberikan kemuliaan. Sekali kali-kali tidak, mereka akan mengingkari karena diibadahi dan mereka akan menjadi musuh.” (QS Maryam/8: 82). 

    Manusia memiliki kesempatan yang sama untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa perantara, tanpa wasilah, dan tanpa gantungan kepada orang lain. Allah berfirman, “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah/2: 186)

4. Asy-Syab’u (terlalu kenyang)

     Kekenyangan terbagi dua, pertama, kenyang dengan barang haram “li zātihi”, misalnya, kenyang karena makan bangkai, darah, daging babi, anjing, burung yang punya cengkraman kuat,  atau makan bintang yang bertaring. Kedua, kenyang dengan makan perkara yang haram “li ghairihi”, misalnya, kenyang karena makan makanan hasil curian, barang yang digasab, atau barang yang didapat tanpa ada rida dari pemiliknya. 

     Ada lagi jenis kenyang disebabkan makan sesuatu yang mubah tetapi secara berlebihan, seperti berlaku israf (berlebihan) dalam makan yang halal. Perilaku ini (israf) tidak sehat, merusak organ tubuh dan merusak hati. Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa makan banyak, maka akan minum banyak, lalu tidur  banyak, akhirnya  ia merugi dengan banyak.” 

5. Terlalu banyak tidur

   Banyak tidur dapat mematikan hati, memberatkan badan, menyia-nyiakan waktu, dapat menimbulkan kelupaan dan kemalasan. Tetapi tidak selamanya tidur itu buruk, malah ada tidur yang sangat bermanfaat yaitu ketika kita sangat mengantuk. Jika kita sangat mengantuk, maka tidak ada obatnya kecuali tidur. Tidur pada awal malam bahkan sangat baik, terpuji dan lebih bermanfaat bagi badan daripada tidur pada akhir malam. Tidur pada tengah hari lebih baik daripada tidur pada awal (pagi hari) atau pada akhir hari (petang hari), terutama tidur setelah asar sangat tidak dianjurkan. 

6. Berlebihan melihat hal-hal yang tidak berguna

     Berlebihan melihat hal-hal yang tidak berguna dapat berpengaruh terhadap kesucian hati. Fitnah itu awalnya dari pandangan mata, sebagaimana disebutkan dalam hadis bahwa “Pandangan mata itu adalah racun yang dilepas dari panah Iblis. Barang siapa dapat mengendalikan matanya karena Allah, maka Allah akan memberinya kenikmatan yang ia rasakan dalam hatinya sampai pada hari yang ia bertemu dengan-Nya. Peristiwa besar biasanya berawal dari kelebihan pandangan, betapa banyak pandangan yang berakibat kerugian besar yang tak terkirakan. 


7. Berlebihan dalam berbicara

     Berlebihan dalam berbicara dapat membuka pintu-pintu kejelekan dan tempat masuknya setan. Mengendalikan bicara yang berlebihan dapat menutup pintu-pintu itu. Dalam hadis riwayat Tirmizi disebutkan, “Ada seorang sahabat Anshar meninggal. Sebagian sahabat berkata, ‘bahagialah dia’. Lalu Nabi Muhammad berkata, ‘Apa yang kamu ketahui tentang dia? Siapa tahu ia berbicara mengenai hal-hal yang tidak ada gunanya, atau ia pelit dengan apa yang tidak berguna baginya?’”

Note :

Sebenarnya materi tentang bagaimana agama menjamin kebahagiaan masih banyak sekali, materi yang di tulis disini adalah materi yang gua sampaikan di kelas.

Sosiologi Antropologi (perubahan sosial budaya)

A. Pendahuluan

     Perubahan sosial dan kebudayaan merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial dan kebudayaan merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial dan kebudayaan terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

     Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan hambatan ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan.

B. Hakekat Perubahan Sosial dan Kebudayaan

     Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar. Mengingatkan manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Dalam kehidupan, seperti:

  1. Peralatan dan perlengkapan hidup, yaitu mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi dan transportasi. Contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanan dengan cara membakarnya, pada zaman sekarang (zaman modern) memasak makanan menggunakan alat modern seperti oven atau membeli makanan yang diawetkan.
  2. Mata pencarian, seperti dalam sistem ekonomi meliputi pertanian, peternakan dan sistem produksi, sebagai contoh, kaum laki-laki bekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya. Sedangkan kaum perempuan tinggal dirumah mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Tetapi sekarang kaum perempuan dapat juga bekerja seperti pencaharian untuk kaum laki-laki.
  3. Sistem kemasyarakatan, mencangkup sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya, pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang ada ikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu rumah. Saat ini ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungan kekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama, seperti ikatan motor gede (MOGE), dll.
  4. Bahasa, dahulu disampaikan secara lisan, sekarang bahasa dapat disampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi dan sebagainya.
  5. Kesenian, mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari. Sebagai contoh, orang jawa menganggap bahwa rumahnyalah yang indah jika bernuansa gelap, sekarang masyarakat jawa banyak menyukai rumah yang bernuansa terang /pastel.
  6. Sistem pengetahuan, berkaitan dengan teknologi. Contohnya, dahulu orang-orang berpedoman pada alam atau peristiwa alam. Tetapi sekarang orang-orang lebih cenderung menggunakan alat-alat modern,seiringnya berkembeng pengetahuan dan teknologi.
  7. Serta religi/keyakinan, contohnya meyakini tentang adanya roh halus (roh leluhur) yang dapat dipercaya, namun sekarang manusia lebih berpikir logis dengan akal.

     Perubahan-perubahan di atas disebut sebagai perubahan sosial dan perubahan budaya, karena proses berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan, meskipun demikian perubahan sosial dan budaya sebenarnya terdapat perbedaan. Ada yang berpendapat bahwa perubahan sosial dapat diartikan sebagai sebuah transformasi budaya dan institusi sosial yang merupakan hasil dari proses yang berlangsung terus-menerus dan memberikan kesan positif atau negatif. Perubahan sosial juga diartikan sebagai perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan lain.

Berikut ini ada beberapa pengertian perubahan sosial yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi
  1. 1.Max Iver mengemukakan bahwa perubahan sosial berarti perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial (dalam buku A Text Book Fo Sociology).
  2. Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan variasi cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat (http://id.wakipedia. com/wiki/ perubahan sosial budaya).
  3. Kingsley Davis mengemukakan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam stuktur dan fungsi masyarakat (dalam buku Human Society)
  4. Selo Sumardjan mengartikan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga - lembaga kemasyarakat- an di dalam satuan masyarakat (dalam buku perubahan sosial di Yogyakarta).

     Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan struktur dan fungsi sosialnya. Oleh karena itu, perubahan sosial berkaitan erat dengan perubahan kebudayaan dan seringkali perubahan sosial berkaitan pada perubahan budaya. Jika pengertian perubahan sosial telah diuraikan di atas maka apakah yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya itu? Berikut ini pengertian perubahan sosial budaya dari beberapa tokoh.
  1. 1.Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).
  2. W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan sustu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).

C. Perbedaan dan Hubungan Perubahan Sosial dan kebudayaan

     Perubahan sosial dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali. Setiap perubahan sosial pastilah akan memberikan pengaruh terjadinya perubahan budaya. Suatu perubahan kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi filsafat, dan lain sebagainya. Bagian dari budaya tersebut tidak dapat lepas dari kehidupan sosial manusia dalam masyarakat. Tidak mudah menentukan garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan budaya, karena tidak ada masyarakat yang tidak ada kebudayaan, sebaliknya, tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak terjelma (masuk) dalam masyarakat. Dengan kata lain, perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-duanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan tentang cara suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

     Meskipun perubahan sosial dan budaya memiliki hubungan atau keterkaitan yang erat, namun keduanya juga memiliki perbedaan. Perbedaan antara perubahan sosial dan budaya dapat dilihat dari arahnya, perubahan sosial merupakan perubahan dalam segi struktur dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan sosial terjadi dalam segi distribusi kelompok umur, jenis pendidikan, dan tingkat kelahiran penduduk. Perubahan budaya meliputi penemuan dan penyebaran masyarakat, perubahan konsep nilai susila dan mortalitas, bentuk seni baru dan kesetaraan gender.

    Terkadang perubahan sosial dan budaya mengalami tumpang tindih, sebagai contoh saat ini masyarakat meningkatkan adanya kesamaan gender berhubungan dengan perubahan yang seperangkat norma budaya dan fungsi peran kaum laki-laki dan perempuan secara sosial. Untuk mengatasi ketumpang tindihan tersebut maka sering kita gunakan istilah perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.

     Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Dalam kehidupan nyata, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat, pasti akan terjadi. Setiap segmen masyarakat hendaknya fleksibel terhadap perubahan yang akan terjadi baik cepat maupun lambat. Dengan keunggulan seperti itu, masyarakat akan mengurangi tingkat pengaruh negatif dari perubahan ini. Arah timbulnya pengaruh pun dapat berasal dari dalam maupun luar.

D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat atas beberapa bentuk sebagai berikut:

1. Perubahan Evolusi dan Revolusi

a. Perubahan evolusi adalah perubahan - perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan dari usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan - kebutuhan hidup terhadap perkembangan masyarakat pada waktu tertentu, misalnya, adanya modernisasi mengakibatkan perubahan pada sistem transportasi, dan sistem perbankan.

b. Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau direncanakan sebelumnya. Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali. Revolusi biasanya diawali oleh ketegangan-ketegangan atau konflik dalam masyarakat. Misalnya, peristiwa terjadinya revolusi industri di inggris, dimana terjadi pada tahap produksi yang awalnya tanpa mesin, kemudian berubah menjadi tahap produksi menggunakan mesin.

2.     Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
perubahan yang dikehendaki ialah disebut dengan perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki disebut perubahan yang tidak direncanakan.

a) Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi karena adanya perkiraan atau perencanaan oleh pihak-pihak yang menghendaki perubahan tersebut (agen of change). Misalnya, perubahan yang dilakukan pemerintah melalui perundang-undangan untuk melarang anggota dewan merangkap sebagai pegawai negeri sipil.

b) Perubahan yang tidak direncanakan ialah perubahan yang berlangsung di luar kehendak dan pengawasan masyarakat. Perubahan ini biasanya menimbulkan pertentangan yang merugikan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kecenderung-an untuk mempersingkat prosesi adat pernikahan yang memerlukan biaya besar dan waktu lama, meskipun perubahan ini tidak dikehendaki masyarakat tetapi tidak sanggup untuk menghindarinya.

3.     Perubahan kecil dan Besar
Perubahan kecil dan besar memiliki batas-batas yang sangat relatif. Perubahan kecil diartikan perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan.

Perubahan besar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, pengelolaan pertanian dengan pemakain alat pertanian dari mesin (traktor) pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar, perubahan sosial budaya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Perubahn sosial budaya dapat terjadi karena ada penyebabnya. Kemungkinan perubahan terjadi karena adanya sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama dianggap tidak berfungsi lagi.

E.     Penyebab dan Faktor Terjadinya Perubahan Sosial Budaya

1. Perubahan dari dalam Masyarakat
Perubahan dari dalam masyarakat terbagi sebagai berikut:

a. Perubahan Penduduk: Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang dikarenakan bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Dimana tempat tinggal yang semulanya terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya. Contohnya pada perubahn penduduk dalam program transmigrasi dan urbanisasi.

b. Pemberontakan atau Revolusi: Pemberontakan akan menyebabkan perubahan sosial budaya, contohnya pemberontakan G 30 S/PKI. Pemberontakan G 30 S/PKI pada tahun 1965 membawa perubahan terutama dalam sistem politik Indonesia sehingga dilarangnya ajaran komunis di Indonesia. Pelarangan ajaran komunis di Indonesia ini disebabkan karena tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang menjadikan dasar hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

c. Peranan Nilai yang Diubah: Perubahan juga dapat disebabkan berubahnya peran nilai di masyarakat. Misalnya, sosialisasi program keluarga berencana mampu untuk menghambat pertambahan penduduk. Contohnya sebelum ada program keluarga berencana dari pemerintah, masyarakat yang sudah berkeluarga akan terlihat cenderung meningkatkan mempunyai anak banyak, namun setelah ada sosialisasi program keluarga berencana masyarakat tumbuh kesadaran untuk membatasi kelahiran anak demi masa depan dan kesejateraan anak itu sendiri.

d. Peranan Tokoh Kharismatik: Tokoh kharismatik adalah tokoh yang disegani, dihormati dan diteladani oleh masyarakat. Peranan tokoh kharismatik membawa pengaruh dalam perubahan kehidupan masyarakat. Misalnya, Soekarno sebagai presiden RI memiliki kharismatik dihadapan rakyat karena keahlianya dapat berpidato dengan baik.

e. Penemuan Baru: Adanya penemuan baru dalam kehidupan masyarakat baik itu berupa ilmu pengetahuan maupun teknologi mempengaruhi dan membawa perubahan dalam masyarakat. Penemuan mobil misalnya, penemuan tersebut akan membawa perubahan kebudayaan dan sosial masyarakat. Dalam masyarakat akan terbentuk status social / berdasarkan harta (mobil) yang dimiliki, orang yang tidak memiliki mobil bisa dianggap status sosialnya lebih rendah dibandingkan dengan orang yang memiliki mobil. Selanjutnya, orang yang memiliki sebuah mobil bisa dianggap lebih rendah statusnya dibandingkan orang yang memiliki lebih dari satu mobil.

2.Perubahan dari Luar Masyarakat

    Perubahan sosial budaya juga dapat terjadi karena unsur dari luar masyarakat seperti faktor geografis, kebudayaan, dan politik. Pengaruh luar masyarakat merupakan hal yang wajar dalam perubahan sosial budaya masyarakat. Pengaruh dari luar masyarakat tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh Lingkungan Alam: Pengaruh lingkungan alam sangat berpengaruh dalam terjadinya perubahan sosial budaya. Misalnya, tanah yang subur dapat berguna untuk lahan pertanian sehingga masyarakat di daerah tersebut memiliki usaha sebagai petani. Kebudayaan di tanah suburpun tidak lepas dari kehidupan sosial sebagai petani sehingga kebudayaan tetap akan berhubungan dengan bidang pertanian.

b. Kebudayaan Masyarakatan lain: Kontak kebudayaan antar masyarakat mempunyai dampak yang positif dan negatif. Contohnya, kontak kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa Barat (Eropa). Pengaruh positif berupa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan pengaruh negatif berupa pola hidup kebarat-baratan (westernis) sekelompok anak muda.

c. Peperangan: Peperangan akan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sebuah aspek kehidupan masyarakat. Misalnya, perang Irak yang membawa derita dan trauma berkepanjangan bagi rakyat Irak. Selain disebabkan oleh beberapa hal di atas, suatu perubahan sosial budaya terjadi karena adanya faktor yang menyebabkannya. Faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya terdiri atas faktor pendorong dan penghambat.

3. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

a. Timbunan kebudayaan dan penemuan baru. Kebudayaan dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan dan penumpukan, yaitu budaya masyarakat semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamnya budaya ini umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat.

b. Perubahan jumlah penduduk. Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatanya.

c. Pertentangan atau Konflik. Pertentangan yang terjadi dalam masyarakat karena kemajemukan menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat yang heterogen, sifat individualistis masih lekat sehingga satu sama lainnya tidak memiliki hubungan yang dekat. Padahal sumber kebutuhan semakin terbatas. Persaingan yang terjadi untuk memperebutkan segala sumber kebutuhan mendorong masyarakat untuk berkreasi menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan.

d. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi. Perubahan sosial budaya dapat bersumber dari luar masyarakat itu sendiri diantaranya sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik di sekitar manusia, seperti bencana alam dan peperangan.

e. Sistem terbuka lapisan masyarakat: Masyarakat dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan dari pada dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan selalu cenderung memberikan kesempatan berkarya bagi manusia - manusia yang potensial.

f. Sifat menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju. Sikap masyarakat yang mau menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian itu semua akan menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat.

g. Sistem pendidikan formal yang maju: Kualitas pendidikan yang tinggi maupun mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak.

h. Orientasi ke masa depan: Keinginan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial budaya masyarakat.

i. Akulturasi: Akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling mempengaruhi. Proses akulturasi berlangsung lama dan terus-menerus. Proses ini berkaitan pada perpaduan kebudayaan sehingga pola budaya semua akan berubah.

j. Asimilasi: Definisi Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur - angsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru.

4. Faktor Penghambat perubahan sosial budaya
  1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat
  2. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
  3. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
  4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat
  5. Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
  6. Hubungan yang bersifat ideologis
  7. Adat atau kebiasaan
  8. Prasangka terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah, dan tidak mungkin diperbaiki.


5. Dampak perubahan Sosial Budaya

    Faktor-faktor perubahan sosial budaya tersebut secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif. Kita tidak khawatir jika perubahan yang terjadi bersifat positif karena perubahan positif akan memberikan pengaruh baik. Namun, kita harus berhati-hati dengan dampak negatif yang menonjol.

a. Akibat positif: Perubahan dapat terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan diri disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian masyarakat dengan gerak perubahan disebut integrasi.

b. Akibat Negatif: Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerakan perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri sendiri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi.

F. Kesimpulan

     Suatu perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bertindak sebagai pendukung dan penghambat jalannya proses perubahan sosial tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (internal factor) serta juga dapat berasal dari luar lingkupan masyarakat (External factor). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan masyarakat berdasarkan arah antara lain, Internal Faktor yang di dalamnya terdapat pelbagai faktor, Dinamika Penduduk, Penemuan-penemuan baru, akan Munculnya pertentangan, dan Terjadinya Pemberontakan.

     Sedangkan faktor yang kedua adalah External Factor, terdiri dari Bencana pada Alam, Perang dan Kebudayaan masyarakat lain. Faktor pendukung perubahan sosial antara lain, kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju, toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation), sistem terbuka pada lapisan masyarakat, adanya penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu dan adanya orientasi ke masa depan. Faktor penghambat perubahan sosial antara lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat, sikap masyarakat yang tradisional, adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya, kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru, adanya hambatan yang bersifat ideologis dan adat atau kebiasaan.

Daftar Pustaka

Abdullah Nashih Ulwan. (1995). Pendidikan Anak Dalam Islam 2. Jakarta: Pustaka Amani.
Alo Liliweri. (1997). Komunikasi Antarpribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmad. (2001). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
H.A Mustofa. (1997). Akhlak Tasawuf. Bandung: CV. Pustaka Setia
Hafied Cangara. (1998). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.
H. Mafri Amir. (1999). Etika Komunikasi Masa Dalam Pandangan Islam. Jakarta: Logos.
Hussein Bahreisj. (1981). Ajaran-Ajaran Akhlak Imam Ghazali. Surabaya: Al Ikhsan.
Jalaluddin . (2000). Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Onong Uchyana Effendy. (2001). Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 
Sudarsono. (1993). Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta

Tugas Kepribadian (Analisi diriI)

Karen Horney : Teori Psikoanalisis Sosial

  Teori psikoanalisis sosial Horney dibentuk berdasarkan asumsi bahwa kondisi sosial dan kultural, terutama pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian seseorang. Orang-orang yang tidak mendapatkan kebutuhan akan cinta dan kasih sayang yang cukup selama masa kanak-kanak akan mengembangkan rasa permusuhan dasar (basic hostility) terhadap orang tua mereka dan sebagai akibatnya mereka akan mengalami kecemasan dasar (basic anxiety).

  Selama masa kanak-kanak saya tidak pernah duduk berdiskusi bersama mengenai suatu hal dengan orang tua, pada awalnya saya merasa baik-baik saja dengan kondisi itu bahkan saya merasa tidak terkekang dan merasa bebas karena tidak ada ocehan-ocehan yang kadang membuat kesal anak kecil pada umumnya. Namun, setelah saya mulai masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya mulai mengetahui bahwa sebagian besar teman-teman di sekolah selalu melakukan diskusi dengan orang tua mereka dan itu adalah suatu bentuk kasih sayang orang tua terhadap anaknya, melalui nasihat, obrolan-obrolan ringan tentang hari-hari yang dilalui, bercanda, komunikasi dua arah yang baik sehingga mereka merasa aman dan siap menghadapi dunia dengan penguatan dari orang tua. Hal ini yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya, kemudian timbullah pertanyaan apakah orang tua saya sayang terhadap saya? Atau mereka hanya menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan memberikan makan dan pendidikan saja? Secara moral dan mental saya tidak pernah disiapkan untuk menghadapi dunia, begitulah pemikiran saya dulu sehingga jika menggunakan teori psikoanalisis sosial Horney muncullah permusuhan dasar (basic hostility) saya terhadap orang tua.

  Sebagai dampak dari timbulnya permusuhan dasar (basic hostility)  sehingga saya sebagai individu yang merasa tidak mendapatkan cukup kasih sayang dari orang tua mengalami kecemasan dasar (basic anxiety). Dalam teori psikoanalisis sosial Horney kecemasan dasar (basic anxiety) dapat dilawan atau diatasi dengan 10 kebutuhan neurotik yang menjadi dasar kepribadian seseorang terhadap lingkungan sosialnya sehingga kecemasan dasar (basic anxiety) dapat ditekan dan individu tersebut merasa aman dan siap menghadapi dunia setelah keluar dari lingkungan keluarga. Kemudian, Horney melihat bahwa 10 kebutuhan neurotik yang ia temukan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori umum, yang masing-masing berhubungan dengan sikap dasar seseorang terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Horney mengidentifikasi tiga sikap dasar, yang kemudian disebut kecenderungan neurotik (neurotic trends), (1) mendekati orang lain (moving toward people) (2) melawan orang lain (moving againts people), dan (3) menjauhi orang lain (moving away from people).

  Dalam upaya untuk mengatasi kecemasan dasar (basic anxiety) melalui 3 kecenderungan neurotik untuk memenuhi 10 kebutuhan neurotik setiap individu memiliki cara yang berbeda, terutama untuk individu yang normal dalam artian tidak sedang terganggu psikologisnya dengan individu yang sedang terganggu psikologisnya.

  Meskipun permusuhan dasar (basic hostility) saya terhadap orang tua sudah muncul ke permukaan akibat dari perlakuan orang tua yang tidak sama dengan orang tua teman-teman saya yang lain, yang selalu berdiskusi dan komunikasi yang berjaln dengan baik, namun saya tahu dan mengerti bahwa setiap orang tua memiliki cara yang berbeda untuk menunjukan kasih sayang dan perhatiannya terhadap anaknya. Orang tua saya memang tidak pernah melakukan komunikasi dua arah terhadap saya, namun mereka pernah mengatakan bahwa apapun yang saya ingin lakukan, lakukanlah dengan penuh tanggungjawab, setiap tindakan pasti ada dampak dan timbal baliknya jika ingin dampak yang baik maka bertindaklah yang baik, jika tanpa sengaja bertindak yang tidak baik maka perbaikilah segera, dan jika dengan sengaja melakukan yang tidak baik maka rasakan sendiri dampak dari tindakan itu. Kalimat itulah yang menjadikan permusuhan dasar (basic hostility) saya terhadap orang tua tidak menjadi permusuhan dasar (basic hostility) yang negatif.

  Karena permusuhan dasar (basic hostility) saya terhadap orang tua tidak menjadi berkembang menjadi permusuhan dasar (basic hostility) negatif yang dapat mengganggu kondisi atau kesehatan psikologis saya, saya dapat memenuhi 10 kebutuhan dasar neurotik melalui 3 kecenderungan neurotik dengan cara yang positif dan saya pun bisa memilih kondisi mana yang mengharuskan saya untuk menggunakan 3 kecenderungan neurotik itu, apakah saya harus mendekati orang, melawan atau menjauh. Untuk individu yang sedang terganggu psikologisnya dalam menggunakan 3 kecenderungan neurotik untuk memenuhi 10 kebutuhan dasar neurotik ia hanya terpaku pada satu kecenderungan saja, tidak fleksibel dan memaksa kondisi harus sesuai dengan keinginannya. Sebagai contoh ketika saya merasa orang tua tidak dapat menjadi teman ngobrol yang baik, saya mencari teman ngobrol di luar lingkungan keluarga seperti teman sekolah atau teman kerja tetapi saya tidak langsung menggunakan kecenderungan mendekati orang lain (moving toward people), saya menggunakan kecenderungan menjauh dari orang lain (moving away from people) terlebih dahulu untuk melihat mana dan siapa orang yang memang bisa saya jadikan teman ngobrol.

  Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan, partner kehidupan dan pengakuan sosial memang sangat saya butuhkan. Namun, saya pun harus sadar bahwa ada kebutuhan-kebutuhan lain yang harus saya penuhi. Semakin dewasa semakin saya mengerti dan paham bahwa tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan saya itu, ada orang yang memang tidak menyukai saya, ada orang yang memang hanya datang untuk menjadi tamu sesaat di kehidupan saya, atau menjadi kompetitor dan orang yang dapat sewaktu-waktu menyakiti saya. Itu adalah hal yang lumrah dalam kehidupan. Karena itulah fleksibilitas sangat dibutuhkan untuk dapat memilih kecenderungan neurotik mana yang akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan neurotik agar tidak berdampak negatif terhadap kepribadian.

Jumat

Filsafat dan Ilmu Logika (Kesesatan Logika)

  • Kesesatan bahasa : Adalah kesesatan karena ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau dan menimbulkan kesesatan penalaran kalimat dan kesesatan dalam penggunaan bahasa. Beberapa contoh kesesatan bahasa yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari namun tanpa kita sadari bahwa kita juga sering terjebak dalam kesesatan itu, diantaranya :
a. Aksentuasi =  Kesesatan yang terjadi karena penekanan yang salah pada suku kata tertentu dalam sebuah kalimat.
Contoh : Penggunaan kata tahu (makanan) dan kata tahu (mengetahui sesuatu)
          Penggunaan kata serang (menyerang) dan kata serang (nama kota)
           Mental (kejiwaan) dan mental (terpelanting)

b. Ekuivokasi = Kesesatan karena satu kata yang memiliki lebih dari satu arti
Contoh : Penggunaan kata bisa (dapat)  dan kata bisa (racun ular)
               Teh (tumbuhan) dan teh (basa sunda – kata imbuhan)
               Buntut (ekor) dan buntut (anak kecil yang ikut ke manapun orang
                dewasa pergi)

c. Amfiboli = Kesesatan yang ditimbulkan karena konstruksi kalimat yang sedemikian rupa sehingga artinya menjadi bercabang.
Contoh : Kucing makan tikus mati
      Arti 1 : Kucing makan, lalu tikus mati
      Arti 2 : Kucing makan tikus lalu kucing mati
      Arti 3 : Kucing sedang memakan tikus yang sudah mati

d. Metaforis = Kesesatan yang ditimbulkan karena pencampur-adukan arti kiasan dan arti yang sebenarnya.
 Contoh : Pemuda adalah Tulang punggung negara
Penjelasan kesesatan : Pemuda disini adalah arti sebenarnya dari orang-orang yang berusia muda, sedangkan tulang punggung adalah arti kiasan karena negara tidak memiliki tubuh biologis dan tidak memiliki tulang punggung layaknya makhluk vertebrata.
  • Kesesatan Materi (kesesatan isi) : adalah kesesatan yang terutama menyangkut isi (materi) penalaran.
  • Kesesatan Relevansi : adalah sesat pikir yang terjadi karena argumentasi yang diberikan tidak tertuju kepada persoalan yang sesungguhnya tetapi terarah kepada kondisi pribadi dan karakteristik personal seseorang (lawan bicara) yang sebenarnya tidak relevan untuk kebenaran atau kekeliruan isi argumen.
     Berikut adalah contoh-contoh kesesatan relevansi yang ada di sekitar kita. Dengan menggunakan referensi dari beberapa portal media, saya mencoba untuk menganalisa kesesatan-kesesatan yang mungkin ada didalam isi berita tersebut :


1) Argumentum ad hominem = Argumen yang diarahkan untuk menyerang manusianya secara langsung. Penerapan argumen ini dapat menggambarkan tindak pelecehan terhadap pribadi individu yang menyatakan sebuah argumen. Kekeliruan ini terjadi karena ukuran logika  dihubungkan dengan kondisi pribadi dan karakteristik seseorang yang sebenarnya tidak relevan untuk kebenaran dan kekeliruan isi argumennya.




















Isi argumen dalam berita ini tidaklah relevan, karena tidak ada hubungannya menjadi presiden dengan tubuh yang kurus. Menjadi presiden adalah tentang pengetahuan dan kinerja dalam mengelola kepentingan negara dan banyak lagi hal yang sangat kompleks ketika berbicara tentang kepemimpinan suatu negara.


2) Argumentum ad baculum = Kesesatan karena orang yang mempunyai kekuasaan misalnya seorang hakim, pemimpin, guru, atau orang tua dan mengandung sebuah ancaman.


Di dalam berita ini berisi informasi tentang penyebaran hoax atau berita bohong tentang penculikan anak. Warga pandeglang diminta untuk tidak terpengaruh isu hoax penculikan anak karena mereka telah melarang anak-anaknya untuk bermain diluar pengawasan mereka dan akhirnya mereka memberikan asumsi bahwa jika anaknya bermain tidak dalam pengawasan akan diculik. Dan kasus hoax inipun mengakibatkan kesalahpahaman warga terhadap lelaki gangguan jiwa yang dianggap  mencurigakan dan akhirnya dipukuli massa.


3) Argumentum ad misericordiam = adalah kesesatan pikir yang sengaja diarahkan untuk membangkitkan rasa belas kasihan lawan bicara atau seseorang dengan tujuan untuk memperoleh pengampunan atau keinginan.




















      Mantan bupati bandung barat abubakar menjalani sidang pembelaan kasus tindak pidana korupsi. Dalam pembelaannya yang dibacakan oleh tim penasihat hukum, abubakar meminta keringanan hukuman yang dianggap terlalu berat karena ia tengah mengalami kanker darah. Pembelaan ini tidaklah relevan dan tidak valid apalagi masuk akal. Tidak ada hubungannya orang yang sedang sakit atau orang yang sehat dengan hukuman atas hal yang diperbuatnya. Hukuman dijatuhkan berdasarkan seberapa berat pelanggaran hukum yang telah dilakukan, jika pelanggarannya sangat berat dalam kasus ini tindak pidana korupsi tersangka harus dihukum sesuai undang-undang yang berlaku tidak ada keringanan atas kondisi kesehatannya.


4) Argumentum ad populum = Argumen yang menilai bahwa sesuatu pernyataan adalah benar karena diamini dan disetujui oleh banyak orang.




















Berdasarkan rakapitulasi resmi KPU yang menyatakan prabowo menang di 22 kabupaten/kota dan jokowi hanya di empat kabupaten/kota di pemilu tahun 2014 lalu. Wakil Ketua Gerindra Sufmi Dasco optimis di pemilu 2019 warga Jawa Barat bersama Prabowo lagi. Argumen ini tentunya tidak dapat dibenarkan bahwa 2014 prabowo menang di jawa barat dan akan menang lagi di 2019, waktu terus berjalan dan masyarakatpun ada yang berubah haluan karena telah merasakan bagaimana kepemimpinan presiden selama satu masa jabatannya. Dan 2014 masih ada 4 kabupaten/kota yang mendukung jokowi ini berarti tidak semua masyarakat jabar mendukung prabowo saat itu. 2019 bisa jadi lebih dari 4 kabupaten/kota yang berpindah haluan.


5) Argumentum ad verecumbiam = adalah sesat pikir dimana nilai penalaran ditentukan oleh keahlian atau kewibawaan orang yang mengemukakannya. Jadi suatu gagasan diterima sebagai gagasan yang benar hanya karena gagasan tersebut dikemukakan oleh seseorang yang sudah terkenal karena keahliannya.





















Puluhan caleg Partai Bulan Bintang menyatakan diri mendukung pasangan Prabowo-Sandi dalam pilpres 2019. Ketua Pas Lantang, Yahya menegaskan bahwa dukungan tersebut berdasarkan hasil ijtima Ulama GNPF. Apakah argumen ini dapat dibenarkan ketika kita memilih pemimpin bukan karena kapabilitasnya, bukan karena rekam jejaknya, bukan karena kepemimpinannya, melainkan hasil dari perkumpulan yang mengakui diri sebagai ulama?


6) Argumentum ad ignoratiam = adalah kesesatan yang terjadi dalam suatu pernyataan yang dinyatakan benar karena kesalahannya tidak terbukti salah, atau menyatakan sesuatu itu salah karena kebenarannya tidak terbukti.


Terjadi perdebatan sengit antara faldo  maldini dan adian dalam acara mata najwa on stage, tema pada segment saat itu adalah tentang isu sara. Najwa sang pembawa acara dan juga moderator debat pada saat itu membuka dengan kalimat bahwa masyarakat meminta komitmen kepada elit-elit politikus agar tidak menggunakan hoax dan isu sara sebagai senjata dalam berpolitik. Debat diawali dengan argumen faldo bahwa ia dan partainya serta tim media tidak pernah melakukan perjalanan hashtag dan menyebar isu sara lewat media, ia juga berkomitmen akan hal itu. Namun adian menanggapi argumen itu dengan membeberkan isu isu sara dan hoax yang pernah disampaikan oleh tim dari faldo, faldopun menolak keras tanggapan dari adian namun faldo tidak dapat memberikan bukti bahwa argumen dari adian adalah salah dan akhirnya ia hanya berteriak itu bukan kami. Argumen Adian pun dapat dibenarkan, meskipun memang benar. hahaha


KESESATAN-KESESATAN LAINNYA


a) Petitio principii = adalah kesesatan yang terjadi dalam kesimpulan atau pernyataan pembenaran dimana didalamnya premis digunakan sebagai kesimpulan dan sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis. Sehingga meskipun rumusan (teks/kalimat) yang digunakan berbeda, sebetulnya sama maknanya dan tidak menjelaskan apapun.




















“Mengkritik pemerintah karena pemerintah memang ditakdirkan untuk dikritik”  begitu jawaban dari seorang Rocky Gerung yang kerap memberikan kritik kepada pemerintahan ketika ditanya oleh Wahyu Mulyadi di acara ILC. Jawaban dari Rocky merupakan kesesatan Petitio principii jawabannya tidak jelas dan berpuat-putar seolah pemerintah memang harus selalu dikritik tanpa apresiasi.


b) Non causa pro causa : adalah kesesatan yang dilakukan karena penarikan penyimpulan sebab akibat dari apa yang terjadi sebelumnya adalah penyebab sesungguhnya suatu kejadian berdasarkan dua peristiwa yang terjadi secara berurutan. Orang lalu berkesimpulan bahwa peristiwa pertama merupakan penyebab bagi peristiwa kedua, atau peristiwa kedua adalah akibat dari peristiwa pertama, padahal urutan waktu saja tidak dengan sendirinya menunjukan hubungan sebab akibat.




















“Gempa yang terjadi di Lombok dikaitkan dengan dukungan TGB ke kubu petahana Jokowi” anggapan itu berkembang ketika Lombok di guncang gempa. Sebelum gempa terjadi gubernur NTB Tuan Guru Bajang  atau TGB Muhammad Zainul Majdi. Maka muncullah tuduhan dari sebagian elemen masyarakat bahwa gempa itu merupakan azab dan teguran atas dukungan TGB. Hal ini sangatlah miris karena selain mengandung kesesatan Non Causa pro causa tuduhan ini juga merupakan cacat iman. “itu menunjukan kecacatan dalam keimanan karena semua takdir, baik buruk, itu ketetapan Allah. Jadi repot juga kalau mengukur bahwa suatu musibah itu tanda Allah marah.” Tutur TGB. 


c) Aksidensi : kesesatan penalaran yang dilakukan oleh seseorang bila ia memaksakan aturan-aturan/cara-cara yang bersifat umum pada suatu keadaan atau situasi yang bersifat aksidental, tidak seharusnya ada atau tidak mutlak.


Banyak orang yang berpendapat bahwa makan daging kambing menyebabkan hipertensi. Anggapan inipun berkembang di masyarakat dan menjadi larangan makan daging kambing bagi beberapa keluarga. Semua yang makan daging kambing akan meningkat tensi darahnya.

d) Generalisasi yang tergesa-gesa : kesesatan yang terjadi karena sebuah kesimpulan yang ditarik atas satu atau dua contoh kasus yang biasanya seperti itu, sebagian besar mengalami hal yang sama, lantas menyamaratakan semuanya.

Kasus penganiayaan yang melibatkan ibu tiri menjadikan kesan ibu tiri jahat menjadi berkembang luas di masyarakat. Tetapi faktanya tidak semua ibu tiri jahat.


e) Komposisi dan divisi : kesesatan karena komposisi dan divisi terjadi bila seseorang berpijak pada anggapan bahwa apa yang benar (berlaku) bagi individu atau beberapa  individu dari suatu kelompok tertentu pasti juga benar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara kolektif.





















Mayoritas publik tak percaya partai politik. Salah satu faktor penyebab publik tak percaya terhadap beberapa partai politik karena kasus korupsi yang dilakukan oleh kader dari partai tersebut. Masyarakat beranggapan jika ada kader dari partai A maka semua kader partai A akan melakukan korupsi.


f) Pertanyaan yang kompleks : kesesatan ini bersumber pada pertanyaan yang sering kali disusun sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan yang sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks. Jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maksud dari kesesatan ini adalah karena pertanyaan yang diajukan sangat kompleks, bukan hanya pertanyaan yang memerlukan jawaban atau tidak.


Tentang polemik membangun infrastruktur tanpa utang ala Sandiaga menjadi perdebatan publik. Pertanyaan bisa atau tidak membangun tanpa berhutangpun muncul. Sekilas pertanyaan itu adalah pertanyaan sederhana tinggal jawab bisa atau tidak, namun sebenarnya itu adalah pertanyaan yang kompleks karena menimbulkan banyak pertanyaan baru seperti bagaimana caranya seperti apa contoh dan penerapannya. Jawabannya menjadi berputar-putar dan menjadikan penafsiran ganda.

Selasa

Filsafat dan Ilmu Logika (analisa logika formal-material sebuah berita)

Berita 1

Formal :

      Menurut formalnya pernyataan Prabowo bahwa masih banyak rakyat yang menganggur adalah benar. Karena persoalan tenaga kerja memang masih menjadi masalah dan tugas rumah bagi pemerintah saat ini.

Material :

Secara material pernyataan calon presiden dengan nomor urut 02 ini adalah tidak benar. Karena ia menyebutkan banyaknya rakyat yang menganggur disebabkan karena banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia yang merebut lapangan kerja sehingga banyak rakyat menganggur.

Cara penarikan kesimpulan : 

Bisa kita lihat bahwa cara penarikan kesimpulan yang dilakukan oleh capres nomor urut 02 Prabowo Subianto ini adalah cara penarikan kesimpulan yang bersifat induktif. Dia mengambil beberapa orang yang menganggur sebagai dasar argumen “masih banyak rakyat yang menganggur”, lalu membumbuinya dengan pernyataan bahwa hal ini disebabkan oleh banyaknya tenaga asing yang datang ke Indonesia dan merebut lapangan pekerjaan yang harusnya untuk rakyat.


Berita 2

Formal :

Pernyataan ini secara formal salah karena Prabowo Subianto menyebutkan angka 99% rakyat Indonesia hidup pas-pasan. karena jika rakyat Indonesia saat ini berjumlah sekitar 26,58jt jika 99% rakyat indonesia hidupnya pas-pasan maka persentase itu sangatlah besar.

Material :

Secara material pernyataan ini juga tidak dapat dibenarkan, karena dalam argumen yg menggunakan persentase untuk objek sangat banyak dibutuhkan klasifikasi. Bukan hanya pas-pasan dan mampu tetapi harus disertai dengan kelas atas, menengah, bawah dll.

Cara penarikan kesimpulan :

Cara penarikan kesimpulan yang dilakukan Prabowo untuk pernyataan ini adalah induktif dia menemui hanya puluhan orang yang hidupnya pas-pasan lalu berkesimpulan bahwa 99% dari 26,58jt rakyat Indonesia hidup dengan pas-pasan.


Berita 3

Formal :

Pernyataan Grace Natalie Bahwa PSI tidak akan pernah Mendukung perda syariah & Injil adalah benar jika ia Menyinggung tentang peraturan agama. 

Materi :

Secara isi tidak benar jika pelaporan Grace atas dasar penistaan agama tertentu dalam pidatonya jelas ia menyebutkan lebih dari satu agama dan tidak salah satu agama. Yang dia tolak adalah perda agama dan tidak menistakan peraturan agama manapun

Cara penarikan kesimpulan :

Cara penarikan kesimpulan pelapor dari pidato ketua umum partai solidaritas indonesia Grace Natalie adalah penarikan kesimpulan secara deduktif. Pelapor menyimpulkan pidato Grace yang menyinggung perda syariah dan Injil adalah penistaan terhadap agama Islam karena kata syariah. Padahal Grace menyebutkan lebih dari satu agama. Pelapor lalu mengkerucutkan  perda agama yang dikatakan Grace adalah perda syariah islam dan telah menyebutkan bahwa syariah islam itu tidak berkeadilan, diskriminatif dan intoleransi.


Berita 4


Formal :

Pernyataan dan argumen Presiden Jokowi jika dilihat dari bentuk formal adalah benar. Karena jika jual barang harga  terlalu sembako rendah petani akan rugi. Jika terlalu tinggi konsumen akan kesulitan memenuhi kebutuhan 

Material :

Dari material juga argumen Presiden Jokowi adalah benar petanipun memerlukan modal untuk menanam kebutuhan sembako masyarakat seperti bibit dan pupuk jika harga jual rendah pasti petani rugi karena tidak balik modal. Jika harga tinggi tentu ada pihak lain yang kesulitan membeli Dalam hal ini masyarakat.

Cara penarikan kesimpulan :

Cara penarikan simpulan dari argumen presiden Jokowi dalam berita tersebut adalah induktif. Ia berkesimpulan bahwa jika harga bahan pokok terlalu menurun para petani akan rugi misal cabai yang semula 37rb/KG menjadi 16rb/KG yang rugi bukan hanya satu petani tapi semua petani cabai karena tidak balik modal. Dan juga jika harga naik yang kesulitan tidak hanya satu orang tapi kalangan masyarakat banyak.


Berita 5


Formal :

Secara formal argumen Dedi Mulyadi adalah benar karena PNS atau Pegawai Negeri Sipil mendapatkan upah atau gaji dari APBN atau dari uang negara. Sementara jika ada PNS antipancasila berarti dia anti Indonesia. Bagaimana bisa negara Indonesia menggaji orang  yang anti-Indonesia?

Material :

Secara material argumen Dedi bisa dianggap salah. Karena PNS bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak bisa dipecat dengan semudah itu. Meskipun mereka antiPancasila mereka juga punya hak untuk medapat nafkah bagi keluarganya. Mungkin harus Dipikirkan solusi lain untuk PNS yang antiPancasila agar pro terhadap Pancasila.

Cara penarikan kesimpulan :

Cara penarikan simpulan dari argumen Dedi Mulyadi adalah Induktif. Ia mengusulkan pemecatan PNS yang antipancasila yang jumlahnya 19,4% dari  survei yang dilakukan dengan melibatkan 1.200 orang PNS dan pegawai BUMN, di luar dari survei itu tentu lebih banyak lagi PNS yang antiPancasila. Menurut Dedi perlunya pengusutan terhadap PNS yang mempunyai ideologi bukan pancasila  karena seharusnya mereka menyebarkan dan mengamalkan ideologi Pancsila bukan malah menolaknya.