Meski aku hanya patah hati satu kali (karena yang sebelumnya cuma retak dan belum patah) orang-orang melihatku seakan selalu patah hati. Karena patah hati ini merupakan patah hati paling berkesan semenjak aku lahir, patah hati ini mengajarkanku tentang kesalahan mencintai orang yang belum tepat. Aku tidak pernah menyalahkan siapapun dan apapun, aku tidak menyalahkan cinta, aku tidak menyalahkan dia, aku tidak menyalahkan takdirNya. Aku yakin semua ini terjadi atas kehendakNya.
Suatu malam ketika pikiranku hilang kontrol aku mulai memikirkannya lagi, dia yang membuatku patah hati. Aku mencoba untuk tenang dan secara sadar sepertinya aku butuh teman untuk mengalihkan pikiran. Chat orang yang namanya mirip dengan dia kayanya seru. Kita mulai chat dari mulai basa-basi kenapa belum tidur tengah malam begini sampai pertanyaan klise "kamu lagi apa?". Dan mulailah bahasan galau itu.
"Saran gue lupain dia ya, sedikit yang gue tahu kayanya patah hati elu cukup menyakitkan. Kalau dia bukan buat elu berarti dia tidak cukup baik buat elu, kalau dia memang buat elu pasti ada waktunya" waaah hebat sekali anda haha, begitulah nasehat standar tapi cukup membantu. aku menjawab "Itu udah gua lakuin 4th yang lalu".
Kemudian dia meminta ijin untuk bertanya lagi "cinta elu lebih besar ke dia apa Allah?", pertanyaan cukup menggeltik mungkin kalau aku anak yang belum akhil balig cuma iya iya saja, tapi untuk ukuran 22th aku sudah cukup untuk punya prinsip dan pemahaman sendiri mengenai suatu hal. Lalu aku menjawab kalau itu pertanyaan yang sulit, dia mengelak dan bertanya sulit darimana itu pertanyaan tergampang. "jangan dibales dulu, gue mau ngetik agak panjang" . . .
"Pertama, cinta kepada Allah
tidak bisa kita samakan dengan cinta kepada manusia
Mungkin kamu bertanya seperti itu karena
JANGAN MENCINTAI MANUSIA LEBIH DARI CINTAMU
KEPADA ALLAH, MENCINTAI MANUSIA LEBIH DARI ALLAH
AKAN MENYAKITIMU
Kedua, aku punya pemahaman lain
Bahwa cinta kepada Tuhan tidak bisa disamakan dengan
cinta kepada manusia
Karena cinta kepada Tuhan harus suci dan pasti lebih mulia
dari cinta kepada manusia. Tidak sebanding jika pertanyaannya
lebih cinta dia atau Allah
Untuk orang yang beragama
CINTA KEPADA TUHAN ITU MUTLAK DAN NOMOR 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar